Hal yang paling aku
benci sekarang adalah melihatmu. Mau tidak mau aku pun terpaksa menerimamu di
kelompok ini. Sesungguhnya hal ini tidak aku inginkan seperti boomerang yang
ingin meledak.
Aku membencinya saat ku
ketahui dia selingkuh di belangkangku dengan sahabat karibku. Seperti dunia
hancur saat itu. Ingin menerima tapi susah. Tapi itu yang kurasa saat itu. Tapi
kini aku harus berhadapan lagi dengannya dengan satu kelompok. “What should I do?”
Yah, memang benar dulu
aku sangat mencintainya dengan kebodohanku saat itu memilihnya. Padahal waktu
itu kakak menyuruhku untuk tidak berhubungan dengannya. Tapi ku tak
menghiraukan kata-katanya. Dan aku pun berpikir tidak lah mngkin seorang kakak
memilih pasangan yang tidak terbaik untuk adiknya. Tapi sudah lah itu hanyalah
masa lalu bagiku
Setelah 3 tahun kita
berpisah. Kini di tempat kerja ini aku melihatmu lagi. Bagaimana tidak 3 tahun
kita bersama dipisahkan oleh sahabat karib sendiri. Sakit semua jadi campur
aduk. Tapi kini ia harus satu ruangan denganku
Apa
yang harus ku lakukan ku butuh pertolonganmu, God
“Chan” sapanya dia
padaku
Hanya satu orang saja
yang memanggilku “Chan” yaitu ia seorang. Ku lihat lorong kiri dan kanan tidak
ada satupun orang hanya aku dan ia seorang. Dalam hati mau apa lagi ini orang.
“Apalagi sih manggil chan pula sudah lah” jawabku
dengan ketus
“Aduh makin marah makin cantik deh” rayuannya lagi
padaku
“Sudah lah kini aku sudah tak tergiur dengan
rayuanmu sekarang”
Ku meninggalkan ia
sendirian di lorong koridor kantor sendirian. Meski aku pun tahu ia paling
takut dengan kesendirian. Tapi sudah lah biarkan. Sesampai depan kantor aku
berpapasan dengan Nita. Ia pun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar